Asmat, Papualink.co – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Selatan menunjukkan komitmennya terhadap partisipasi publik dengan menggelar Konsultasi Publik terkait Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat.
Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Asmat pada Senin (17/11/25), dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan kunci di Kabupaten Asmat.

Melibatkan Seluruh Elemen Masyarakat
Konsultasi publik ini menghadirkan perwakilan Pemerintah Daerah, Ketua dan Anggota DPRK Asmat, Polres Asmat, serta tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, hingga organisasi terkait. Kehadiran berbagai pihak ini bertujuan untuk mendapatkan masukan konstruktif yang komprehensif terhadap rancangan regulasi yang sedang disusun.
Mewakili Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo, Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Asmat, Riechard Mirino, menyampaikan apresiasi atas inisiatif DPR Papua Selatan.
“Kegiatan ini menunjukkan komitmen DPR Provinsi Papua Selatan untuk melibatkan masyarakat secara luas, menjamin transparansi, dan memastikan bahwa setiap produk hukum benar-benar mencerminkan aspirasi serta kebutuhan riil masyarakat di Tanah Papua Selatan, termasuk di Kabupaten Asmat,” ujar Riechard Mirino.
Ia menambahkan bahwa Kabupaten Asmat sendiri telah memiliki Perda Nomor 7 Tahun 2024 tentang hal serupa. Menurutnya, ketertiban dan ketentraman umum adalah syarat utama keberhasilan pembangunan daerah, sehingga Ranperda ini penting sebagai payung hukum spesifik yang mengatur perilaku publik serta mendukung terciptanya lingkungan yang aman dan tertib.
​
Wujud Partisipasi Publik dan Penyempurnaan Regulasi
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua III DPR Papua Selatan, Joseph Albin Gebze, menegaskan bahwa forum ini merupakan wujud nyata partisipasi masyarakat dalam proses pembentukan peraturan daerah.
“Konsultasi publik ini menjadi momen penting bagi kita semua untuk membahas dan menyempurnakan Ranperda tentang penyelenggaraan ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat yang nantinya akan menjadi landasan hukum dalam menciptakan kondisi daerah yang tertib dan aman,” kata Joseph Gebze.
Gebze juga menyoroti bahwa situasi keamanan di beberapa wilayah, termasuk Asmat, membutuhkan perhatian bersama.
Oleh karena itu, regulasi yang dibahas di tingkat provinsi maupun kabupaten harus mampu menjawab tantangan keamanan dan ketertiban secara spesifik.
“Kami mengharapkan saran, masukan, dan kritik konstruktif dari seluruh peserta. Itu semua sangat berharga untuk menyempurnakan substansi Perda agar mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat,” tutupnya.(Redaksi)

Asmat,PapuaLink.co — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat, Provinsi Papua Selatan, menunjukkan komitmen serius dalam mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah. Komitmen tersebut diwujudkan melalui peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ambas Cem.
Peresmian pusat layanan gizi ini dilaksanakan di Lokasi Dapur SPPG Ambas Cem, Jalan Mimika, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, pada Senin (17/11/25).
Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Asmat, Riechard Mirino, yang mewakili Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo, menekankan bahwa program pemberian makanan bergizi adalah manifestasi kepedulian pemerintah.
Tujuannya adalah memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, khususnya kelompok yang membutuhkan perhatian ekstra.
“Melalui dapur SPPG yang telah dipersiapkan dengan standar operasional yang baik, kita berharap program ini dapat berjalan lebih teratur, higienis, dan berkelanjutan,” ujar Riechard Mirino dalam sambutannya.

Rincian Penyaluran Porsi Gizi
Sebagai tahap awal operasinya, SPPG Ambas Cem telah mulai menyalurkan makanan bergizi kepada sejumlah institusi pendidikan di Distrik Agats. Adapun rincian jumlah porsi yang disalurkan adalah sebagai berikut:
* SMA YPPGI: 363 porsi
* SMK Seni Kreatif: 243 porsi
* SMP YPPGI: 170 porsi
* SD Mbait 2: 213 porsi
* TK KB Bintang Laut: 55 porsi
* TK Deces Cuz Bemab: 52 porsi
Inisiatif Strategis Pemda
Riechard menjelaskan bahwa inisiatif pembentukan SPPG ini bukan sekadar kegiatan penyediaan makanan, melainkan upaya strategis Pemkab Asmat untuk mencapai tiga tujuan utama:
* Peningkatan Kesehatan dan Gizi: Meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
* Penguatan Pelayanan Sosial: Menguatkan peran pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan sosial yang cepat, tepat, dan humanis.
* Mendorong Kolaborasi Lintas Sektor: Memastikan layanan berjalan efektif dan menyentuh seluruh sasaran melalui kerja sama antarinstansi pemerintah dan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Riechard Mirino menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat. Mulai dari tim SPPG, para pengelola dapur, tenaga logistik, hingga relawan, yang telah bekerja keras mempersiapkan pelaksanaan program ini.
​“Semoga program pemberian makan ini tidak hanya berjalan secara administratif, tetapi benar-benar menjadi gerakan kepedulian yang memberi manfaat dan keberkahan bagi semua,” tutupnya.(Redaksi)

ASMAT, Seputarpapua.com | Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, penyerahan duplikat Bendera Pusaka kepada pemerintah daerah, setelah sebelumnya digunakan dalam Upacara HUT RI ke-80, pada Agustus lalu.
Dalam kesempatam itu, PHNN juga menggelar rapat pembubaran Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang berlangsung di Gedung Woroucem Kesbangpol Kabupaten Asmat, Sabtu (15/11/2025).
Pembubaran panitia ini sekaligus menjadi momentum untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh rangkaian pelaksanaan peringatan HUT RI ke-80 dan dilakukan penyerahan sertifikat kepada para anggota Paskibraka.
Sekretaris Daerah (Sekda) Asmat, Absalom Amiyaram, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya unsur TNI/Polri yang telah melatih para siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kabupaten Asmat untuk pelaksanaan upacara.
“Terima kasih kepada mereka yang diberi tugas, terutama TNI/Polri yang telah melatih para siswa-siswi. Dalam kepanitiaan ini ada yang hadir dan ada yang tidak, ada juga yang diberi tugas tetapi tidak dilaksanakan,” ujar Absalom.
Ia menegaskan bahwa melalui evaluasi ini seluruh pihak dapat meningkatkan kesadaran serta rasa memiliki terhadap nilai-nilai kemerdekaan.
“Sebagai warga negara yang baik, kita harus memiliki kesadaran dan rasa memiliki terhadap kemerdekaan. Kita bisa melihat dan mengenang kembali perjalanan sejarah bangsa. Perebutan kemerdekaan bukan perkara mudah, dan dari situ kita belajar serta merenung,” kata Absalom.
Sekda Absalom juga menyampaikan apresiasi kepada para siswa-siswi yang berhasil mewakili Kabupaten Asmat pada tingkat Provinsi Papua Selatan.“Saya sangat mengapresiasi para siswa-siswi yang mewakili Kabupaten Asmat di provinsi. Terima kasih atas dedikasi dan kerja kerasnya,” ucapnya.
Reporter : Elgo Wohel
​editor : Dhias Suwandi