ASMAT, Seputarpapua.com | Pasca penembakan terhadap seorang warga, Irenius Baotaipota, oleh Satuan Tugas (Satgas) Yonif 123/Rajawali di Distrik Agats, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat menyerukan pesan damai untuk masyarakat saat ibadah minggu di Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua di distrik Agats, Kabupaten Asmat, Minggu (28/9/2025). Sekretaris Daerah (Sekda) Asmat, Absalom Amiyaram dalam sambutannya menyampaikan, bahwa ia menyempatkan diri untuk mengunjungi gereja-gereja saat beribadah untuk melihat situasi gereja. “Situasi kemarin kita sudah lewati karna Tuhan sudah berperkara sehingga di hari kudus ini kita harus penuh sukacita,” ujarnya. Ambsalom mengatakan Ia sebagai salah satu tokoh intelektual orang Safan, sudah menemui masyarkat kampung simsagar untuk memberikan pencerahan, pembinaan dan motifasi. Ia menghimbau agar aktivitas masyarakat sudah mulai berangsur normal, kios dan toko-toko suda bisa berjalan kembali. “Melalui doa dan pergumulan dari setiap anak- anak Tuhan, pasti Tuhan akan berperkara,” kata dia.“Sebagi tokoh intelektual orang Safan, saya percaya penyelesaian masalah ini akan tetap tuntas,” sambung Absalom. Reporter : Elgo Wohel editor : Dhias Suwandi
0 Comments
ASMAT, Seputarpapua.com | Bupati Kabupaten Asmat, Thomas Eppe Safanpo melaunching program Sahabat Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) di Aula Balai penyuluh KB Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, Jumat (26/9/2025). Kegiatan launching program sahabat genting merupakan kolaborasi perjanjian kerjasama antara PT.Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) perwakilan Provinsi Papua bersama Pemerintah Kabupaten Asmat. Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo mengatakan, program genting ini merupakan bagian dari upaya starategis Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) dalam mempercepat penurunan angka Stunting yang merupakan wujud nyata dan semangat gotong royong nasional untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa. “Kita menyadari bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan individu, tetapi juga masalah pembangunan keluarga dan bangsa Indonesia,” kata Bupati Thomas Eppe Safanpo. Kami sangat mengapresiasi, dukungan dan kontribusi dari semua pihak yang telah berkomitmen untuk menjadi orang tua asuh dalam program ini. Mulai dari Pemerintah Daerah OPD serta BUMN yang secara sukarela turut berkontribusi.Ia memandang, partisipasi semua pihak merupakan bukti bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab kita bersama. “Melalui gerakan ini, kita berupaya untuk menjangkau dan memberikan perhatian khusus kepada anak-anak terutama yang berada dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK), serta keluarga yang beresiko Stunting,” Jelas Thomas. “Kami berharap program genting dapat memberikan dampak yang siknifikan dalam meningkatkan kualitas generasi anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, kuat dan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masah depan yang gemerlang,” ujar Bupati Thomas. Ia pun menegaskan bahwa pencanangan ini adalah investasi penting untuk mewujutkan Indonesia emas 2045. penulis : Elgo Wohel editor : Dhias Suwandi ASMAT, Seputarpapua.com | Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Perpetua J. Safanpo, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan melakukan pemeriksaan gigi dan mulut para siswa di SMP Persiapan Negeri 3 Agats, Jumat (26/9/2025). Pemeriksaan gigi dan mulut ini disaksikan langsung Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo bersama Kepala Dinas Pendidikan, Barbalina Toisuta, serta para guru. Direktur RSUD Perpetua J. Safanpo, Yenny Yokung Yong, mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan berdasarkan adanya fakta yang temukan, bahwasannya kanker mulut menempati posisi kedua jenis kanker yang banyak terjadi di wilayah Papua. “Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan kanker mulut telah menyebabkan banyak kematian di seluruh dunia,” ungkap Yenny. Apalagi, kata Yenny, kebiasaan warga Papua mengonsumsi pinang. Campuran sirih-pinang, kapur, gambir dan tembakau yang bersifat karsinogenik dapat memicu kanker mulut, kanker pipi dan tenggorokan. “Dampak negatif dari makan pinang dipengaruhi oleh semakin banyak bahan yang digunakan, semakin lama waktu makan pinang dan penyimpanan dalam mulut serta seberapa sering seseorang makan pinang per hari,” ujarnya. Karena itu untuk mencegah penyakit kanker yang dimaksud, pihak RSUD melaksanakan kegiatan ini sebagai bentuk dari upaya pencegahan sejak dini sekaligus memberikan informasi maupun edukasi kesehatan. penulis : Elgo Wohel editor : Saldi Hermanto |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview.
Categories |



RSS Feed