ASMAT, Seputarpapua.com | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat, Provinsi Papua Selatan terus mendukung percepatan, pencegahan penurunan stunting yang melibatkan Tim Pendamping Desa (TPD) dan unsur kecamatan.
Hal tersebut disampaikan dalam Workshop Percepatan Penurunan Stunting di Aula Pastoral Keuskupan Agats, Kabupaten Asmat, Selasa (21/10/2025).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (DPMK) Kabupaten Asmat, Retwin Y. Dimara, mengatakan kehadiran para pendamping desa dapat memberikan informasi kepada seluruh pendamping terkait kegiatan apa saja yang dilaksanakan di kampung dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
Melalui kegiatan workshop ini, diharapkan terjadi harmonisasi pemahaman antara desa (kampung), pendamping dan kecamatan (distrik), sehingga pengelolaan anggaran bisa lebih terarah, transparan dan berdampak nyata pada percepatan penurunan stunting di tingkat lokal.
Sebagai informasi, di Kabupaten Asmat memiliki 29 lokasi fokus (lokus) yang kini sedang diintervensi sebagai upaya Pemkab Asmat dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
“Pada kesempatan ini saya mengharapkan kepada Bapak Kepala Kampung dapat mendengar secara langsung informasi dari Wahana Visi Indonesia (terkait hal-hal atau kegiatan,red) yang akan kita lakukan di kampung untuk mencegah stunting,” kata Retwin Dimara.
Melalui pendamping kampung, mereka pun diminta dapat melihat secara langsung berbagai kegiatan dan melaksanakannya sampai dengan evaluasi dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting.
“Bukan saja di 29 lokus, tetapi saya harapkan bahwa seluruh 224 kampung ini, bisa melakukan kegiatan sesuai dengan potensi daerah di kampung untuk bagaimana mendukung percepatan penurunan stunting,” pungkasnya.
Reporter : Elgo Wohel
​editor : Saldi Hermanto

ASMAT, Seputarpapua.com | Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (DPMK) Kabupaten Asmat, menggelar workshop pembahasan kode anggaran dalam mendukung percepatan, pencegahan penurunan Stunting yang melibatkan tim pendamping desa (TPD) dan unsur kecamatan.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Pastoral Keuskupan Agats, Asmat, Selasa (21/10/2025)
Asisten II Setda Asmat Ricover Rumkorem dalam sambutannya mengatakan, percepatan penurunan Stunting telah menjadi salah satu prioritas program pembangunan nasional.
Pada 2025, pemerintah menekankan pentingnya integrasi program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran di tingkat daerah hingga desa/kampung.
“Sebagai unjuk tombak pembangunan, desa memiliki peran strategis dalam memastikan investasi gizi spesifik dan sensitif benar-benar sampai kepada keluarga dan rumah tangga sasaran,” kata Ricover Rumkorem.
Menurut dia, Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dalam memahami, mengidentifikasi serta mengklasifikasikan program dan kegiatan yang mendukung percepatan penurunan Stunting dengan menggunakan kode anggaran yang sesuai.
“Melalui kegiatan ini diharapkan, terjadi harmonisasi pemahaman antara desa, pendamping dan kecamatan sehingga pengelolaan anggaran lebih terarah, transparan, dan berdampak nyata pada percepatan penurunan Stunting di tingkat lokal,” pungkasnya.
Reporter : Elgo Wohel
​editor : Dhias Suwandi

Asmat,PapuaLink.co – Pemerintah Kabupaten Asmat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) menggelar pelatihan diversifikasi produk olahan ikan yang menargetkan para mama-mama asli Papua. Pelatihan ini resmi dibuka di Gedung Serba Guna (GSG) GKI Agats, Selasa (21/10/2025).
​Kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Perikanan (PUKP) ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan Papua dalam mengelola potensi perikanan lokal menjadi produk bernilai tambah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
​Ketua Panitia Pelaksana, Misyono, S.Sos., M.Si., dalam keterangannya mengatakan bahwa pelatihan ini adalah langkah strategis untuk mendorong ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal.
”Kegiatan ini kami laksanakan dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya mama-mama asli Papua, dalam mengelola hasil perikanan menjadi berbagai produk bernilai tambah,” ujar Misyono.
​Ia menambahkan, diversifikasi produk merupakan kunci untuk menaikkan nilai jual hasil tangkapan nelayan. Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan berbagai inovasi olahan ikan yang memiliki permintaan pasar.
​”Diversifikasi olahan ikan ini merupakan upaya mengembangkan berbagai inovasi produk berbahan dasar ikan seperti bakso ikan, nugget ikan, roti abon ikan, ekstrak albumin ikan, ikan asin, dan empek-empek ikan,” jelas Misyono.
​Sasaran utama dari program ini adalah para pelaku usaha kecil dan rumah tangga di bidang pengolahan ikan, terutama mama-mama dari berbagai kampung di sekitar Distrik Agats serta pelaku usaha binaan DKP.
​”Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta mampu mengembangkan berbagai inovasi produk olahan ikan lokal yang memiliki cita rasa, mutu, dan daya saing tinggi,” pungkasnya.
​​Dengan pelatihan ini, Pemkab Asmat berharap dapat menciptakan wirausahawan baru di sektor perikanan dan menjadikan produk olahan ikan dari Asmat dikenal lebih luas.(Redaksi)