ASMAT, Seputarpapua.com | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat, Provinsi Papua Selatan terus bekerja keras mencapai targetnya menurunkan angka kasus stunting di wilayah. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Penguatan Pelaksanaan Aksi Konvergensi untuk Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Asmat tahun 2025, sekaligus Penilaian Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Aksi Konvergensi tahun 2025.Kegiatan berlangsung di Gedung Woroucem Kesbangpol Kabupaten Asmat, Selasa (2/12/2025). Asisten III Sekda Asmat, Riechard Mirino yang mewakili Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras melaksanakan aksi konvergensi tahap pertama. “Namun kita tidak boleh berhenti di sini. Di tahap kedua ini, kita harus terus bekerja keras untuk mencapai target penurunan stunting yang telah ditetapkan, yaitu 14 persen,” Kata Riechard Mirino. Ia menegaskan pentingnya penguatan serta penilaian hasil monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan aksi konvergensi. Pada tahap kedua, Pemkab Asmat akan fokus pada penguatan kapasitas kelembagaan, peningkatan kualitas pelayanan, serta peningkatan partisipasi masyarakat. “Kita juga akan melakukan penilaian hasil monitoring evaluasi untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai dan mengidentifikasi tantangan yang masih dihadapi,” terangnya. Mirino berharap kerja keras dan komitmen bersama dapat mendorong pencapaian target penurunan stunting. Ia juga berharap hasil konvergensi di Asmat dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Asmat tercatat sebesar 54,5 persen. Sementara itu, data E-PPGBM menunjukkan prevalensi stunting tahun 2022 sebesar 29,0 persen, turun menjadi 27,3 persen pada tahun 2023. Tahun 2024, prevalensi stunting kembali menurun jadi 25,0 persen. Namun, pada Januari–November 2025, prevalensi tercatat melonjak menjadi 30,0 persen, dari total 1.495 balita yang ditimbang dan diukur, dengan 449 di antaranya mengalami stunting. Melihat kondisi tersebut, Pemkab Asmat menekankan pentingnya kerja bersama seluruh OPD pengampu dan mitra terkait untuk menurunkan prevalensi stunting hingga mencapai 14 persen.“Selisih saat ini 9,7 persen. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian serius kita bersama,” pungkasnya. Reporter : Elgo Wohel editor : Saldi Hermanto
0 Comments
Revisi RTRW Kabupaten Asmat 2026–2046, Lima Kabupaten Berbatasan Gelar Forum Sinkronisasi Tata Ruang12/6/2025 Asmat, PapuaLink.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat memulai proses krusial penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Asmat untuk periode 2026 hingga 2046. Sebagai langkah awal, Pemkab Asmat menggelar Forum Sinkronisasi Tata Ruang (FSTR) yang melibatkan lima kabupaten yang berbatasan langsung. Kegiatan strategis ini dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Asmat pada Kamis (27/11/25). Forum tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kabupaten Mimika, Kabupaten Nduga, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Mappi, dan Kabupaten Boven Digoel, serta Kepala Bapperida Provinsi Papua Selatan. RTRW Asmat Wajib Selaras dengan Provinsi Baru Wakil Bupati Asmat, Yoel Manggaprou, dalam sambutannya menekankan urgensi revisi RTRW. Kabupaten Asmat, yang memiliki luas wilayah administratif 25.015,31 kilometer persegi, kini merupakan bagian integral dari Provinsi Papua Selatan (Papsel). Perubahan status ini, ditambah dengan terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Papua Selatan Nomor 3 Tahun 2025 tentang RTRW Provinsi, mengharuskan Peraturan Daerah Kabupaten Asmat Nomor 6 Tahun 2012 tentang RTRW direvisi total. “Kabupaten Asmat tidak mungkin tumbuh sendiri tanpa dukungan kabupaten sekitar. Untuk itu, forum ini menjadi wadah untuk merumuskan arahan pola dan struktur ruang demi kepentingan bersama dan selaras dengan kebijakan provinsi,” jelas Wabup Yoel Manggaprou. Asmat sebagai Pintu Gerbang TransportasiWabup Yoel Manggaprou juga menyoroti peran strategis Asmat dalam konteks transportasi regional. Sebagai kabupaten yang terletak di muara sungai-sungai besar yang hulunya berada di wilayah Kabupaten Nduga, Yahukimo, Mappi, dan Boven Digoel, Asmat diposisikan untuk menjadi pintu masuk utama sistem transportasi laut dan sungai. Peran ini mencakup distribusi logistik dan penumpang tidak hanya menuju empat kabupaten tersebut, tetapi juga menjangkau Kota Wamena, yang merupakan Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan. Sinkronisasi ini diharapkan dapat memastikan kesamaan visi pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan ruang lintas batas kabupaten di Papua Selatan.(Redaksi) ASMAT, Seputarpapua.com | Wakil Bupati Kabupaten Asmat Yoel Manggaprou memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Lapangan Yos Sudarso, Agats, Kabupaten Asmat, Selasa (25/11/2025). Dalam amanatnya, Wabup Yoel menyampaikan bahwa tanggal 25 November adalah hari yang selalu diperingati sebagai momentum untuk menghormati dan mengapresiasi jasa-jasa para guru di Indonesia. Menurutnya, peringatan HGN bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi pengingat akan tugas mulia yang diemban setiap guru. “Guru hebat adalah guru yang mengajar dengan hati, bukan hanya mentransfer ilmu tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila,” tegas Wabup Yoel. Ia menjelaskan bahwa demi mewujudkan pemerataan kualitas guru hebat di seluruh Indonesia, pemerintah pusat melalui Kemendikdasmen bersama DPR serta kementerian/lembaga terkait, kini sedang memfinalisasi langkah strategis dan monumental terkait sentralisasi tata kelola guru dan tenaga kependidikan. Wabup Yoel juga mengajak seluruh guru menjadikan peringatan Hari Guru Nasional 2025 ini sebagai momentum memperbarui komitmen dalam mendidik generasi bangsa. “Mari kita jadikan Hari Guru Nasional 2025 sebagai momen untuk memperbaharui janji kita kepada bangsa, mendidik dengan hati, mengabdi tanpa henti,” ujar Wabup Yoel. Di akhir amanat, Wabup Yoel menegaskan pentingnya memberikan ruang yang lebih besar bagi guru untuk menjalankan tugas utama mereka.“Kami ingin guru fokus pada tugas mendidik tanpa perlu khawatir dengan urusan-urusan administrasi yang berlarut-larut,” tutupnya. Reporter : Elgo Wohel editor : Aditra |



RSS Feed